Judul | Anti Kapitalisme : For Beginners
Penulis | Simon Tormey
Penerbit | Teraju
Cetakan | Juli 2005
Tebal | xxxiv+300 hal.
Content | 1. Ekonomi-Politik 2. Gerakan Sosial 3. Globalisasi
Adalah
seorang Adam Smith yang berhasil meletakkan salah satu pilar terpenting
sejarah pemikiran dunia. Pada tahun 1776 dalam bukunya “Wealth of The
Nation” ia memformulasikan suatu teori ekonomi yangkelak begitu
merajalela dan hegemonik. Yap, tesis KAPITALISME telah menjadi terobosan
signifikan dalam menganalisis aktifitas ekonomi masyarakat. Teori yang
bersandar pada studi ekonomi-politik ini, sukses menularkan dirinya pada
hampir seluruh aspek kehidupan. Dalam perjalannya ekonom borjuis
semisal David Ricardo atau Jean Baptise Say ikut menyempurnakan struktur
dan wajah kapitalisme sebagai doktrin utama ekonomi dunia. Selanjutnya
apa itu kapitalisme? Akibat keterbelakangan sistem pendidikan kita,
kapitalisme didefinisikan hanya sebatas paham ekonomi yang mendorong
kompetisi antar individu dalam pasar dan memiliki faktor produksi agar
tercipta kesejahteraan bersama, terkontrolnya inflasi, atau investasi
yang berkembang. Setelah itu kita dipaksa menelan dan memuja kapitalisme
tanpa kritik.
Ternyata
hukum dialektika kembali muncul. Kehadiran Marxisme dianggap sebagai
alternatif lain dalam memandang sistem ekonomi. Karl Marx justru
melahirkan analisis yang lebih jauh dan cermat atas kapitalisme.
Menurutnya kapitalisme terlampau dangkal dan prematur melihat corak
kehidupan masyarakat.Adam Smith beserta pemikir borjuis lainnya terlalu
mengandalkan logika kompetisi dan kebebasan ekonomi,dengan senjata
pamungkasnya yaitu kerangka “trickle down effect”. Asumsi
tersebut menyatakan bahwa penumpukan laba oleh segelintir orang pada
akhirnya akan menetes (trickle down) pada kelas atau kelompok masyarakat
lain yang kemudian bermuara pada kesejahteraan bersama. Atau teori
nilai dan kerja yang dikembangkan oleh david Ricardo bahwa upah buruh
ekuivalen dengan tingkat keuntungan yang dihasilkan. Hal inilah yang
justru tidak nampak oleh Marx.
Realitas
malah menunjukan ketimpangan yang amat besar. Hierarki sosial Berjaya
lewat si kaya yang makin kaya dan si miskin yang terus terpojok tanpa
daya. Selain itu, secara mengagumkan ia mampu menyibak selubung
ideologis dan penghisapan yang eksis dibalik liberalisme ekonomi ala
kapitalis. Teori nilai lebih (surplus value), pembagian kerja, ekspansi
ekonomi, atau overproduksi dalam kapiatlisme yang dituliskan oleh marx
seakan memaksa kita mempertanyakan kembali keampuhan system ekonomi
tersebut.
Buku
yang ditulis oleh simon tormey ini, adalah panduan menarik dan berisi
dalam memahami kapitalisme. Guru besar ilmu politik university of
Nottingham, inggris ini, secara detail berhasil mengantarkan kita pada
perdebatan sengit apakah kapitalisme wajib ditentang atau tidak (dibahas
diawal buku). Anti kapitalisme untuk pemula menyajikan analisa teoritis
dan historis yang lumayan akurat mengapa kapitalisme mendapat arus
perlawanan. Sang penulis berupaya seobjektif mungkin menunjukan kondisi
dunia yang sebenarnya di bawah dominasi kapiatlisme. Ia tidak hanya
berhenti disitu karena pada pembahasan berikutnya kita diperhadapkan
pada fenomena globalisasi-neoliberal lewat sepang terjang korporasi
raksasa internasional dan lembaga-lembaga keuangan global yang telah
menjadi rantai tak terpisahkan dari hegemoni kapitalisme atas system
ekonomi lainnya. Selanjutnya kita akan bertemu dengan kelompok-kelompok
gerakan anti-kapitalisme dunia yang aktif menggalakkan resistensi.
Pada
bab 1, kita diperkenalkan pada hal-hal mendasar harus diketahui tentang
kapitalisme. Disini diuraikan pemikiran pokok bagaimana dan mengapa
disebut kapitalisme. Kita dapat menmukan konsepsi vital untuk menelusuri
landasan terbangunnya liberalism ekonomi. Misalnya, cirri kapitalisme
yang relative bisa diterima banyak pihak, 1. Adanya kepemilikan pribadi
atas alat-alat produksi (modal, sumber daya alam, teknologi),2.
Munculnya tenaga kerja upahan yang disebut denagn buruh, 3. Aktifitas
pertukaran barang dan jasa demi memperoleh keuntungan dalam system
pasar. Deskripsi tersebut sengaja tidak menyentuh dulu pemikiran Marxian
yang menegaskan terjadinya penghisapan oleh kelas borjuis terhadap
kelas pekerja. Sehingga, definis kapitalisme ini diharapkan relative
dapat diterima oleh semua pihak. Namun yang patut dipertanyakan apakah
kapitalisme itu adil dan rasional bagi kepentingan rakyat?substansi dan
relasi ekonomi sebenarnya telah ada jauh sebelum system ini berkuasa.
Karena perkembangan masyarakat secara historis dengan jelas
merefleksikan bahwa interaksi ekonomi dan bentuk pasar tidak
terkontaminasi oleh karakter kapitalisme. Kerancuan yang sering hadir
adalah persepsi yang memvonis bahwa kapitalisme sama dengar pasar yang
berarti bahwa peradaban kita hanya mengenal satu-satunya system yaitu
kapitalisme. Bahkan lebih jauh kita cenderung menertawakan ide dan
praktek barter atau model produksi berbasis mutualisme dan kebutuhan.
Hal ini lahir akibat absennya analisa kita pada aspek historis dan
factor-faktor elementer yang membentuk tatanan sosial. Kita cenderung
dimabukan oleh tafsiran dan gambaran kemajuan yang hanya dimulai dan
selalu berasal dari penemuan industry. Padahal, kapitalisme baru lahir
sekitar 4 abad belakangan.Lalu apa yang terjadi sebelum abad
kapitalisme?
Pada
Bab II, dibahas lahirnya berbagai kelompok dan model gerakan sosial
melawan kapitalisme.Kegagalan demokrasi liberal dan mandeknya sosialisme
versi Bolshevik ternyata memicu menjamurnyar esistensi dengan gaya yang
berbeda. Oposisi jalanan atau gerakan ekstra parlementer pada dekade
60-an dan70-an adalah tonggak alternatif lain dalam mendorong
transformasi sosial. Radikalisme pada waktu itu mendesak dan
menelanjangi struktur otoritarianisme kekuasaan dan kapitalisme sebagai
musuh bersama. Disini, peristiwa Revolusi Perancis 68' dikedepankan
sebagai protes dan resistensi dalam skala yang lebih luas. Sehingga
tampaklah bahwa gerakan anti-kapitalisme mulai bermetamorfosis.
Pada
Bab III dan IV deskripsi Tormey begitu menarik untuk ditelaah. Ia
berusaha mengklasifikasikan bentuk-bentuk gerakan yang ada. Pembahasan
dari gerakan ke gerakan memuat ulasansignifikan terhadap dinamika
kelompok anti-kapitalisme. Sehingga muncul dua watak gerakan
yaitu,kelompok reformis dan kelompok radikal-revolusioner. Untuk
kelompok pertama, kaum reformismemahami perlawanan atas kapitalisme
sebagai desain untuk memperkuat kontrol negara. Kapitalisme dipandang
sebagai sesuatu yang masih bisa dihumaniskan. Sehingga dominasi dan
ketimpangan olehkapitalisme dicover lewat mekanisme dan regulasi
yang ketat, misalnya kontrol atas sistem produksi dan korporasi. Metode
ini dikembangkan lewat pembangunan blok politik. Kekuatan parlementer
menjadi sandaran utama untuk mengintervensi setiap kebijakan yang ada.
Misalnya fenomena soialisme demokrasiyang tumbuh cukup subur di beberapa
negara Skandinavia, partai buruh di Inggris, Jerman, Perancis,
ataufungsi lembaga donor yang dibentuk oleh filantropis dunia, taruhlah
Bill Gates, George Soros, NelsonMandela, dll. Selanjutnya kelompok
radikal-revolusioner bergerak lebih jauh dengan visi penghancuran total
kapitalisme. Bagi mereka, sejarah kapitalisme sudah tamat! Sehingga
kapitalisme harus segera diabolisi karena selama ini menjadi sumbu utama
malapetaka sosial. Kelompok radikal-revolusioner ternyata banyak
mendiskusikan desain kehidupan paska-kapitalisme. mereka meyakini
kekuatan kelas dan solidaritas sebagai elemen utama perjuangan. sehingga
analisa marxian menjadi perspektif utamanya berikut bentuk-bentuknya
yang berbeda seperti kelompok leninis, trotskyan,dll. sampai sekarang
kelompok ini tetap eksis dengan mendorong sosialisme sebagai alternatif.
tradisi marxisme sendiri bisa dikatakan arus paling berpengaruh dalam
gerakan sosial.
Selain
itu, juga berkembang kelompok gerakan baru dengan tradisi anarkisme dan
enviromentalisme. Metodenya pun sangat beragam lewat
sabotase,penghancuran simbol kapitalisme, gerilyawan bersenjata,
radikalisasi jalanan, pemogokan massal, dll.Entitas kubu ini, banyak
berkembang pra dan pasca Perancis Mei 68', seperti, gerakan Situasionis
Internasional, Gerakan Linkungan Radikal (Earth First), Culture Jammer,
Ya, Basta!, atau tentu saja yang paling fenomenal dan unik gerilyawan
bersenjata Zapatista di Meksiko.Ditengah hiruk-pikuk resistensi
tersebut, Tormey mampu meramu deskripsi secara menyeluruh tanpa
mengecilkan peran kelompok gerakan yang ada. Bahkan ia melampirkan
eksplanasi yang lumayan objektif dalam melihat kelebihan dan kekurangan
dari semua varian gerakan yang ada. Akhirnya. Di Bab V, Tormey berusaha
menggiring kita pada suatu refleksi kritis terhadap masa depan gerakan
yang ada. Menurutnya pembangunan dan pergantian tatanan sosial yang
lebih baik mutlak diperlukan. Seperti yang ia katakan bahwa “masa depan
gerakan anti kapitalisme akan tergantung pada jutaan individu dan
keputusan kelompok yang melakukan aksi bersama melawan kapitalisme
neoliberal”.
Ini
merupakan buku yang benar-benar menggoda sebagai introduksi atas
kapitalisme. Terutama bagi yang ingin mengenal kenapa kemiskinan dan
krisis ekonomi menjadi semacam siklus dan kelaziman. Menurut saya buku
ini justru Nampak lebih dalam dibanding judulnya untuk para pembaca
pemula.[]
1 komentar:
blogx kereeen..it looks cool :)
Posting Komentar